Chimaev Unggul Besar Hadapi Du Plessis di UFC Kelas Menengah

Selasa, 15 Juli 2025 | 12:41:10 WIB
Chimaev Unggul Besar Hadapi Du Plessis di UFC Kelas Menengah

JAKARTA - Pertarungan kelas menengah UFC antara Khamzat Chimaev dan Dricus du Plessis yang akan berlangsung pada UFC 319 diprediksi menjadi salah satu laga paling seru dan menentukan tahun ini. Duel perebutan sabuk juara ini menyatukan dua petarung berbakat dengan gaya berbeda, namun mayoritas analis dan penggemar cenderung mengunggulkan Chimaev sebagai calon pemenang.

Chimaev, yang dijuluki “Borz,” memiliki rekam jejak impresif tanpa kekalahan, dengan gaya bertarung agresif yang memadukan keahlian gulat khas Dagestan dan ground and pound yang brutal. Kecepatan transisi antara striking dan grappling membuat lawan-lawannya kesulitan menyesuaikan ritme pertarungan.

Dalam penampilan terbarunya melawan Robert Whittaker, Chimaev menunjukkan kualitas serba bisa, tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik dan pukulan keras, tetapi juga kecerdasan bertarung yang terus meningkat. Statistik UFC memperlihatkan Chimaev memiliki rata-rata lebih dari enam takedown per pertandingan dengan akurasi di atas 50 persen, angka yang sangat tinggi di divisi menengah.

Sementara itu, lawannya, Dricus du Plessis, bukanlah petarung yang bisa dipandang sebelah mata. Petarung asal Afrika Selatan ini dikenal dengan kemampuan striking volume tinggi dan daya tahan fisik yang luar biasa. Ia mampu menekan lawan secara konsisten sepanjang ronde dan memiliki pukulan yang cukup kuat untuk mengakhiri pertarungan kapan saja.

Namun, para pengamat menilai du Plessis belum sepenuhnya teruji saat melawan petarung dengan gaya wrestling intens seperti Chimaev. Mantan juara dunia dan pelatih MMA, Javier Mendez, menilai bahwa keunggulan utama Chimaev adalah kemampuannya mengendalikan tempo pertarungan.

“Dia memaksa lawan untuk bermain di dunianya. Saat Chimaev menekan, lawan tidak punya banyak pilihan selain bertahan. Du Plessis harus siap secara mental agar tidak panik,” ungkap Mendez.

Persiapan Chimaev untuk pertarungan ini juga sangat matang. Ia menjalani kamp pelatihan intensif di Amerika Serikat, membawa sparring partner dari berbagai disiplin dan latar belakang, termasuk mantan juara UFC. Rumor menyebutkan bahwa Chimaev melakukan hingga lima sesi latihan per hari, fokus pada penguatan ketahanan fisik dan teknik gulatnya.

Jika Chimaev berhasil mengendalikan ritme sejak awal ronde, diprediksi du Plessis akan kesulitan mengembangkan permainan dan mencari peluang untuk menyerang balik. Hal ini menjadi salah satu faktor kunci yang membuat banyak pihak yakin bahwa Chimaev akan keluar sebagai pemenang.

Pertarungan ini bukan hanya soal perebutan sabuk, tapi juga momentum bagi Chimaev untuk membuktikan bahwa ia memang layak menjadi penguasa baru di kelas menengah UFC. Kombinasi kekuatan fisik, teknik, dan mentalitas juara membuatnya menjadi sosok yang sangat sulit dikalahkan.

Di sisi lain, du Plessis tentu tidak akan menyerah begitu saja. Dengan gaya striking yang agresif dan daya tahan tinggi, ia bisa menjadi ancaman serius bagi Chimaev jika berhasil menemukan celah dalam pertahanan lawan. Namun, tantangan terbesarnya adalah menghadapi tekanan fisik dan mental yang akan diberikan Chimaev.

Laga ini juga menyita perhatian para penggemar dan pelaku industri MMA karena menunjukkan bagaimana persaingan di kelas menengah semakin ketat dan kompetitif. Kemenangan di UFC 319 bisa menjadi langkah besar bagi siapa saja untuk mengukuhkan statusnya sebagai juara dan memperkuat reputasi di panggung dunia.

Dalam dunia MMA yang dinamis, kemampuan beradaptasi dan menguasai berbagai aspek pertarungan sangat menentukan hasil. Chimaev dengan gaya campuran wrestling dan striking, serta transisi yang cepat, memiliki keunggulan besar dalam hal ini. Sementara du Plessis harus mengandalkan stamina dan pukulan kuat untuk bisa mengimbangi tekanan tersebut.

Persiapan intens dan pengalaman yang sudah dikumpulkan Chimaev selama ini diyakini akan sangat berperan dalam pertarungan nanti. Jika ia bisa memaksimalkan keunggulannya dan mengendalikan jalannya laga, gelar juara kelas menengah UFC bisa segera menjadi miliknya.

Sebaliknya, jika du Plessis mampu memanfaatkan peluang dan menjaga fokus mental, ia masih berpeluang besar menorehkan sejarah dan mengejutkan dunia MMA. Namun, kenyataan menghadapi Chimaev yang punya gaya bertarung unik dan menguasai berbagai aspek teknis membuatnya menjadi lawan berat.

Secara keseluruhan, duel Chimaev versus du Plessis di UFC 319 menjadi salah satu pertarungan yang paling dinanti tahun ini. Selain menjadi ajang adu teknik dan strategi, laga ini juga menjadi bukti bahwa kelas menengah UFC semakin berkembang dan dipenuhi talenta dengan kemampuan luar biasa.

Banyak pihak menaruh harapan besar pada Chimaev untuk meneruskan tren kemenangan dan mengukir namanya sebagai salah satu legenda UFC. Sementara itu, du Plessis juga mendapat dukungan penuh sebagai petarung muda berbakat yang siap menghadapi tantangan berat dan mengukir prestasi besar.

Dengan persiapan matang dan fokus tinggi, pertarungan ini diprediksi akan berlangsung sengit, penuh tekanan, dan taktik cerdas dari kedua petarung. Bagaimanapun hasilnya, duel ini akan meninggalkan kesan mendalam bagi penggemar MMA di seluruh dunia.

Terkini

Cicilan KUR BCA 2025 serta Cara dan Syarat Pengajuannya

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:22 WIB

KUR BSI 2025: Pinjaman Ringan UMKM hingga Rp500 Juta

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:20 WIB

Cek Harga Emas Antam Naik Hari Ini, Investor Bisa Untung

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:19 WIB

Mulai Investasi SBN Sekunder di Livin Mandiri Hanya Sejutaan

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:17 WIB

IHSG Hari Ini Menguat, Rekomendasi Saham Pilihan Investor

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:13 WIB