JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) resmi menetapkan kebijakan baru terkait pembelian tiket kapal ferry di seluruh pelabuhan yang dikelolanya. Mulai Oktober 2025, seluruh transaksi tiket wajib dilakukan secara digital melalui aplikasi resmi Ferizy.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari transformasi digital ASDP yang berfokus pada efisiensi layanan dan kenyamanan pengguna jasa.
“Pada Oktober mendatang, seluruh transaksi tiket penyeberangan nasional ditargetkan 100% berbasis digital,” ujarnya.
Sejak diluncurkan pada 2020, aplikasi Ferizy menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pada awalnya, tiket manual masih dominan, tetapi kini sistem digitalisasi telah mengambil alih sebagian besar transaksi. Dari 36 pelabuhan yang dikelola ASDP, hanya tersisa dua pelabuhan yang masih menyiapkan go-live.
Manfaat E-Ticketing bagi Penumpang
Heru menuturkan bahwa digitalisasi tiket tidak hanya memudahkan pembelian, tetapi juga membuat perjalanan lebih tertib. “Dengan e-ticketing, masyarakat dapat merencanakan perjalanan lebih praktis. Tiket bisa dipesan sejak H-60 hingga paling lambat H-1 sebelum keberangkatan,” jelasnya.
Sistem ini juga menerapkan mekanisme first in, first out untuk masuk pelabuhan, sehingga antrean panjang dapat dihindari. Digitalisasi tiket menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa dan mengurangi kerumunan di pintu masuk pelabuhan.
Hingga 31 Agustus 2025, aplikasi Ferizy mencatat sebanyak 3,23 juta pengguna aktif, naik signifikan dari 2,59 juta pada Oktober 2024. Pertumbuhan pengguna mencapai 24,7% atau bertambah 640.000 akun baru. Heru menekankan bahwa pencapaian ini membuktikan konsistensi ASDP dalam menghadirkan layanan digital yang mudah diakses, aman, dan efisien.
Integrasi Sistem Pembayaran Digital
Selain itu, sistem Ferizy telah terintegrasi dengan berbagai metode pembayaran digital. Pengguna bisa menggunakan virtual account bank nasional seperti BRI, Mandiri, BNI, BCA, Permata, Maybank, BSI, Danamon, CIMB Niaga, BTPN, BTN, hingga Pospay.
Tak hanya itu, aplikasi ini juga menerima pembayaran melalui e-wallet populer seperti LinkAja, OVO, Dana, ShopeePay, dan blu by BCA Digital.
“Dengan dukungan sistem pembayaran digital yang lengkap, kami memastikan pengguna jasa dapat membeli tiket kapan saja dan di mana saja dengan cara yang aman dan nyaman,” tambah Heru.
Transformasi Menuju Smart Port
Transformasi digital tiket ini sejalan dengan tren global menuju smart transportation. Penerapan e-ticketing di pelabuhan diharapkan meningkatkan efisiensi operasional, meminimalkan kesalahan transaksi, dan mendukung keberlanjutan lingkungan karena mengurangi penggunaan kertas.
Heru juga menegaskan bahwa digitalisasi tiket memungkinkan ASDP memetakan data perjalanan penumpang secara real-time. Data tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk pengaturan jadwal kapal, penyesuaian kapasitas, dan pemantauan arus penumpang.
“Integrasi antara Ferizy, sistem operasional, dan pembayaran digital menjadi fondasi untuk mewujudkan smart port,” tegasnya.
Investasi Layanan Jangka Panjang
Kebijakan e-ticketing juga mempersiapkan ASDP menghadapi peningkatan jumlah penumpang di masa depan. Dengan digitalisasi penuh, sistem tiket mampu menampung volume pengguna lebih besar tanpa menurunkan kualitas layanan.
Heru menyebut bahwa transformasi digital bukan sekadar teknologi, tetapi investasi jangka panjang untuk menciptakan transportasi laut yang modern, aman, dan efisien.
“Kami optimistis, dengan seluruh pelabuhan sudah berbasis digital, layanan penyeberangan akan semakin teratur dan mudah diakses. Selain efisiensi, transformasi ini mendukung visi kami menghadirkan pelayanan publik yang lebih profesional,” jelasnya.
Persiapan dan Implementasi Kebijakan
ASDP menargetkan seluruh pelabuhan siap menerapkan e-ticketing pada Oktober 2025. Persiapan meliputi pelatihan petugas, pengembangan sistem IT, dan sosialisasi kepada masyarakat agar proses adaptasi berjalan lancar.
Dengan implementasi ini, ASDP memperkuat posisinya sebagai penyedia jasa transportasi laut yang modern, memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas layanan. Transformasi digital tiket diharapkan menjadi standar baru bagi industri transportasi laut nasional.
Heru menegaskan bahwa layanan berbasis digital memberikan kepastian perjalanan bagi penumpang sekaligus efisiensi operasional bagi pengelola pelabuhan. “Transformasi digital ini memastikan perjalanan ferry lebih mudah, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya.