Wijaya Karya Tanam 220 Pohon Alpukat untuk Lestarikan Lingkungan

Rabu, 17 September 2025 | 11:11:05 WIB
Wijaya Karya Tanam 220 Pohon Alpukat untuk Lingkungan Lestari

JAKARTA - Hari Ozon Sedunia tahun 2025 menjadi momentum penting bagi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) untuk menunjukkan komitmennya menjaga bumi. 

Tidak hanya merayakan dengan seremonial, WIKA menghadirkan aksi nyata berupa penanaman 220 bibit alpukat di Desa Koranji, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kegiatan ini dilakukan bersama masyarakat, platform lingkungan LindungiHutan, serta Kelompok Tani Karya Lestari.

Langkah ini mengubah lahan bekas galian proyek Pelabuhan Patimban yang sebelumnya terbuka menjadi kawasan hijau produktif. Ruang hijau baru tersebut memberi manfaat lingkungan sekaligus peluang ekonomi bagi warga sekitar. 

Penanaman ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang dipegang WIKA serta mendukung pembangunan berkelanjutan.

Lahan Bekas Proyek Jadi Kawasan Hijau

Revitalisasi lahan bekas proyek sering kali menimbulkan tantangan. Namun, WIKA membuktikan bahwa lokasi yang sebelumnya rawan erosi dan terkesan gersang dapat menjadi ruang hidup baru.

 Vegetasi yang tumbuh dari penanaman pohon akan menahan erosi tanah, menjaga kualitas udara, dan memberi perlindungan ekologi.

Transformasi ini menandai bahwa pembangunan infrastruktur tidak harus meninggalkan bekas yang merusak, melainkan bisa memberi dampak positif berkelanjutan. Bagi warga Desa Koranji, hadirnya ratusan pohon bukan hanya memperindah lingkungan, tetapi juga menjadi simbol harapan baru.

Alpukat: Bernilai Ekonomi dan Lingkungan

Pemilihan alpukat bukan kebetulan. Alpukat memiliki nilai ekonomi tinggi sekaligus fungsi ekologis yang penting. Hasil panennya dapat dimanfaatkan warga untuk meningkatkan pendapatan keluarga. 

Dari 220 pohon, diperkirakan lebih dari satu setengah ton buah bisa dipanen setiap musim. Ini membuka peluang usaha baru bagi petani setempat.

Selain itu, manfaat ekologisnya juga besar. Berdasarkan data LindungiHutan, satu pohon alpukat mampu menyerap sekitar 22 kilogram karbon dioksida (CO₂) setiap tahun. Dengan jumlah pohon yang ditanam, total serapan mencapai 4,84 ton CO₂ per tahun. Angka ini berkontribusi pada upaya global mengurangi emisi karbon.

Komitmen Keberlanjutan dari WIKA

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW), menegaskan pentingnya menyeimbangkan pembangunan dan keberlanjutan.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan lingkungan harus berjalan seiring dengan keberlanjutan ekonomi masyarakat. Dengan menanam pohon, kita menanam harapan, bukan hanya untuk bumi, tetapi juga untuk masa depan petani dan generasi mendatang,” ujarnya.

Pernyataan ini menegaskan bahwa WIKA tidak hanya fokus pada keuntungan bisnis, tetapi juga mengutamakan kepentingan masyarakat dan kelestarian alam.

ESG sebagai Prinsip Dasar

Penerapan prinsip ESG kini menjadi tolok ukur penting dalam dunia bisnis. WIKA menunjukkan implementasi nyata melalui program penghijauan ini.

Environmental (Lingkungan): Menanam pohon alpukat untuk mengurangi emisi karbon, menjaga udara, dan menahan erosi.

Social (Sosial): Memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Desa Koranji lewat panen buah.

Governance (Tata Kelola): Transparan dalam pelaksanaan program dengan melibatkan pihak ketiga dan masyarakat lokal.

Dengan demikian, WIKA membuktikan bahwa keberlanjutan bukan sekadar wacana, tetapi sudah diwujudkan dalam aksi konkret.

Harapan untuk Generasi Mendatang

Tanaman yang ditanam hari ini akan memberi manfaat jangka panjang. Pohon alpukat yang dirawat baik akan tumbuh besar, berbuah, dan memberi udara segar. Anak-anak Desa Koranji kelak bisa menikmati lingkungan lebih sehat sekaligus warisan ekonomi dari buah yang dihasilkan.

Keuntungan ekologis dan ekonomis tersebut berjalan berdampingan. Bagi WIKA, hal ini menjadi bentuk investasi sosial yang nilainya jauh melampaui keuntungan jangka pendek.

Sinergi Perusahaan dan Masyarakat

Kegiatan ini tak akan berhasil tanpa keterlibatan warga setempat. Kolaborasi antara WIKA, LindungiHutan, dan Kelompok Tani Karya Lestari menciptakan rasa memiliki. Warga terlibat aktif merawat pohon, sehingga keberhasilan program bukan hanya tanggung jawab perusahaan, melainkan juga hasil kerja bersama.

Model partisipatif ini penting karena memberi peluang bagi masyarakat untuk merasakan manfaat langsung sekaligus menjaga keberlanjutan. WIKA menyadari bahwa keberhasilan pembangunan bukan hanya pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada keterlibatan sosial yang tercipta.

Dukungan terhadap Agenda Nasional

Langkah WIKA sejalan dengan Asta Cita Presiden yang menekankan pentingnya pembangunan manusia, pemerataan pembangunan, serta pelestarian lingkungan. Dengan mengubah lahan bekas proyek menjadi ruang hijau produktif, WIKA mendukung program pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan inklusif.

Ini menunjukkan bahwa perusahaan milik negara tidak hanya menjadi motor pembangunan ekonomi, tetapi juga mitra strategis dalam menjaga bumi tetap lestari.

Ke Depan: Lebih Banyak Ruang Hijau

Penanaman 220 pohon alpukat ini baru awal. Ke depan, WIKA berencana memperluas program serupa di berbagai daerah, terutama di lokasi proyek yang memiliki potensi dihidupkan kembali. Dengan demikian, setiap pembangunan infrastruktur juga meninggalkan jejak positif bagi lingkungan.

“Menjaga bumi tetap lestari bukan pilihan, melainkan keharusan. WIKA akan terus berupaya menghadirkan dampak positif bagi lingkungan sekaligus masyarakat,” demikian komitmen yang ditegaskan perusahaan.

Peringatan Hari Ozon Sedunia tahun 2025 menjadi saksi nyata aksi WIKA dalam menjaga bumi. Melalui penanaman pohon alpukat di Subang, WIKA menghadirkan solusi ganda: lingkungan lebih hijau dan masyarakat lebih sejahtera.

Dengan 220 pohon yang mampu menyerap 4,84 ton karbon dioksida per tahun sekaligus menghasilkan panen melimpah, manfaatnya akan terus dirasakan lintas generasi. WIKA membuktikan bahwa pembangunan dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan.

Ketika pohon-pohon ini tumbuh dan menghasilkan buah, mereka akan menjadi simbol harapan: harapan untuk udara bersih, bumi hijau, serta masa depan lebih baik bagi masyarakat dan generasi mendatang.

Terkini

Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Program PKG dan MBG Papua

Rabu, 17 September 2025 | 14:22:50 WIB

Mentan Pastikan Stok Beras Nasional Aman Hingga Desember

Rabu, 17 September 2025 | 14:22:49 WIB

Prabowo Subianto Lantik Menteri Baru Perkuat Kabinet

Rabu, 17 September 2025 | 14:22:46 WIB