JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian wilayah Indonesia memasuki musim pancaroba atau masa peralihan dari kemarau menuju penghujan pada dasarian kedua September 2025.
Peralihan musim ini biasanya ditandai dengan cuaca yang tidak menentu, dengan hujan sporadis yang intensitasnya bervariasi dari ringan hingga lebat.
BMKG menegaskan bahwa hujan selama masa pancaroba cenderung bersifat sementara, terjadi di sore hingga menjelang malam hari, dan kadang disertai kilat/petir serta angin kencang.
Kondisi ini menuntut kewaspadaan masyarakat, terutama terkait potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan, dan tanah longsor, yang dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari maupun transportasi.
Imbauan BMKG kepada Masyarakat
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan antisipasi sejak dini. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah memastikan saluran drainase tetap bersih agar air hujan tidak menggenang dan mengganggu aktivitas harian.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memantau informasi cuaca resmi BMKG sebagai acuan dalam merencanakan kegiatan, baik di dalam maupun luar ruangan.
Peringatan dini menjadi sangat penting di masa pancaroba. Informasi ini tidak hanya membantu masyarakat mengatur aktivitas harian, tetapi juga mendukung kesiapan aparat pemerintah dalam menghadapi potensi bencana.
Prakiraan Cuaca 16 – 18 September 2025
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk periode 16 hingga 18 September 2025. Secara umum, hujan ringan hingga lebat akan mendominasi sebagian besar wilayah Indonesia. Beberapa daerah diprediksi mengalami hujan dengan intensitas sedang, termasuk:
Sumatera: Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung
Jawa: Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur
Nusa Tenggara: NTB, NTT
Kalimantan: Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan
Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara
Maluku & Papua: Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah
BMKG juga memperingatkan potensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang. Tingkat peringatan dini diberikan pada beberapa wilayah, antara lain:
Siaga (Hujan lebat – sangat lebat): Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Pegunungan, Papua Selatan
Angin kencang: Aceh, Banten, Jawa Barat
Prakiraan Cuaca 19 – 22 September 2025
Memasuki periode 19 hingga 22 September 2025, kondisi hujan diprediksi masih mendominasi sebagian besar wilayah Indonesia, dengan intensitas ringan hingga lebat. Wilayah yang perlu diwaspadai peningkatan hujan sedang mencakup:
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali
Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara
Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat
Maluku & Papua: Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat
Selain itu, beberapa wilayah berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang, dengan tingkat peringatan dini sebagai berikut:
Siaga: Bengkulu, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan
Angin kencang: Jawa Barat
Dampak Musim Pancaroba
Peralihan musim ini dapat memengaruhi berbagai sektor, termasuk pertanian, transportasi, dan aktivitas masyarakat secara umum. Hujan sporadis dan angin kencang berpotensi menimbulkan genangan air di jalan, gangguan transportasi, dan risiko tanah longsor di daerah rawan.
BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan aparat pemerintah daerah. Selain membersihkan drainase, masyarakat juga disarankan untuk menyiapkan perlengkapan darurat, termasuk payung, jas hujan, dan alat komunikasi yang dapat digunakan saat kondisi cuaca ekstrem.
Tips Tetap Aman dan Produktif
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk tetap aman dan produktif selama musim pancaroba antara lain:
Pantau update cuaca BMKG secara rutin, baik melalui aplikasi, media sosial, maupun situs resmi.
Periksa dan bersihkan saluran air di rumah dan lingkungan sekitar untuk mencegah genangan.
Hindari bepergian saat hujan lebat atau angin kencang, terutama di daerah rawan longsor.
Siapkan perlengkapan darurat seperti jas hujan, payung, dan senter untuk kondisi mendadak.
Koordinasi dengan warga dan aparat lokal untuk langkah antisipasi bersama di wilayah rawan banjir.
BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia memasuki masa peralihan musim hingga 22 September 2025.
Hujan ringan hingga lebat, terkadang disertai kilat/petir dan angin kencang, akan terjadi secara sporadis, terutama di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, memastikan saluran drainase bersih, dan memantau informasi resmi BMKG. Langkah-langkah antisipatif ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan kelancaran aktivitas harian.
Dengan kesadaran bersama dan tindakan preventif, dampak musim pancaroba dapat diminimalkan, sehingga masyarakat tetap produktif dan aman hingga memasuki musim hujan penuh.