BMKG

BMKG Catat Empat Gempa Beruntun Guncang Kota Sabang

BMKG Catat Empat Gempa Beruntun Guncang Kota Sabang
BMKG Catat Empat Gempa Beruntun Guncang Kota Sabang

JAKARTA - Kota Sabang, Aceh, mengalami empat kali gempa beruntun dalam rentang waktu kurang dari satu jam pada Minggu dini hari. Fenomena ini mengundang kekhawatiran warga, meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan tidak ada potensi tsunami dari kejadian tersebut.

Gempa pertama yang tercatat terjadi pada pukul 02.42 WIB dengan magnitudo (M) 5,4. Guncangan terasa cukup kuat oleh warga di sejumlah wilayah Sabang dan sekitarnya. BMKG langsung merilis peringatan dini yang menegaskan bahwa gempa ini tidak menimbulkan ancaman tsunami.

Tak berselang lama, gempa kedua berkekuatan M 3,2 mengguncang pada pukul 03.19 WIB. Ini diikuti oleh gempa ketiga yang lebih kuat, yakni M 4,6, hanya empat menit kemudian pada pukul 03.23 WIB. Puncak rentetan gempa terjadi dengan gempa keempat yang berkekuatan M 4,5 pada pukul 03.26 WIB.

BMKG melaporkan bahwa seluruh gempa berada pada kedalaman sekitar 10 kilometer, kategori kedalaman dangkal yang membuat getaran lebih intens dirasakan masyarakat di permukaan.

Meskipun tidak memicu tsunami, frekuensi dan intensitas gempa yang terjadi secara berdekatan membuat warga Sabang sempat panik dan bergegas keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi otoritas setempat dalam memberikan edukasi kesiapsiagaan bencana.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan melalui akun media sosial resmi X (Twitter), BMKG menegaskan bahwa data gempa masih dalam proses pengolahan lebih lanjut. “Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG dalam keterangan tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan serius maupun korban jiwa akibat rentetan gempa tersebut. Warga diimbau untuk tetap tenang, waspada, dan selalu mengikuti arahan dari BMKG serta otoritas terkait demi keselamatan bersama.

Dampak Gempa Beruntun di Sabang

Gempa yang berulang dalam waktu singkat seperti yang terjadi di Sabang dapat menimbulkan ketakutan yang meluas, terutama bagi warga yang kurang familiar dengan fenomena gempa bumi. Sebagian warga memilih meninggalkan rumah sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan gempa susulan atau bencana lain yang mungkin muncul.

Meski gempa berkekuatan di atas 4,0 skala magnitudo dianggap cukup signifikan, kedalaman dangkal menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan getaran terasa lebih keras di permukaan. Sebaliknya, kedalaman yang lebih dalam biasanya membuat dampak getaran lebih lemah meskipun magnitudo besar.

BMKG secara rutin melakukan pemantauan dan memberikan informasi terkini sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana. Masyarakat diminta untuk tetap mengandalkan informasi dari sumber resmi dan tidak terpengaruh oleh rumor atau kabar yang tidak jelas kebenarannya.

Upaya BMKG dan Mitigasi Bencana

Pemerintah melalui BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus meningkatkan kesiapsiagaan dan edukasi bagi masyarakat di wilayah rawan gempa, termasuk Sabang. Sosialisasi langkah-langkah tanggap darurat bencana seperti evakuasi cepat dan penyiapan jalur aman menjadi prioritas untuk mengurangi risiko korban saat terjadi gempa.

Rentetan gempa yang berdekatan waktu seperti ini juga menjadi perhatian para ahli geologi dan gempa bumi untuk menganalisis pola dan potensi aktivitas tektonik di kawasan tersebut.

Sebagai langkah preventif, warga diimbau untuk mempersiapkan peralatan darurat, menjaga komunikasi dengan keluarga, dan mengikuti arahan resmi. Kesiapan mental dan fisik sangat dibutuhkan agar potensi risiko dapat diminimalisasi.

Gempa beruntun dengan empat kali kejadian dalam satu jam yang mengguncang Sabang dini hari tadi menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan di wilayah rawan gempa. BMKG menegaskan seluruh gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, namun frekuensi dan intensitasnya memicu reaksi masyarakat untuk tetap waspada.

Sampai saat ini belum ada dampak signifikan yang dilaporkan, tetapi langkah antisipasi dan edukasi terus digalakkan agar masyarakat semakin siap menghadapi bencana alam. BMKG juga terus memproses data dan akan mengupdate informasi jika ada perkembangan terbaru.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index