BMKG

BMKG Peringatkan Hujan dan Petir di Kota Kota Besar Indonesia

BMKG Peringatkan Hujan dan Petir di Kota Kota Besar Indonesia
BMKG Peringatkan Hujan dan Petir di Kota Kota Besar Indonesia

JAKARTA - Pada Senin, 7 Juli 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca buruk di wilayah Indonesia. Prediksi ini menunjukkan bahwa sejumlah kota besar di Tanah Air akan mengalami beragam kondisi cuaca mulai dari berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir. Secara keseluruhan, BMKG memetakan ada 38 kota besar yang berpotensi mengalami cuaca kurang bersahabat pada hari tersebut.

Peta Cuaca di Seluruh Wilayah Indonesia

BMKG membagi prakiraan cuaca ini berdasarkan pulau-pulau utama di Indonesia. Di Pulau Sumatra, misalnya, sejumlah kota besar diperkirakan mengalami berawan tebal seperti Pekanbaru, Palembang, Lampung, dan Aceh. Sedangkan Padang diperkirakan akan diselimuti asap kabut yang cukup tebal, menandakan kondisi udara yang kurang baik. Beberapa kota lainnya di Sumatra diprediksi mengalami hujan ringan, seperti Jambi dan Bengkulu. Medan, salah satu kota besar di pulau ini, berpotensi mengalami hujan sedang. Tidak ketinggalan, Tanjung Pinang dan Pangkal Pinang berpeluang mengalami hujan petir, kondisi cuaca yang biasanya membawa intensitas hujan cukup tinggi disertai kilatan petir.

Sementara itu, Pulau Jawa juga menunjukkan kondisi cuaca yang beragam. Surabaya, kota besar di ujung timur pulau ini, diperkirakan berawan tebal sepanjang hari. Kota-kota lainnya seperti Serang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Bandung diprediksi mengalami hujan ringan. Ini menandakan bahwa meskipun cuaca tidak terlalu ekstrem, masyarakat di wilayah ini harus tetap bersiap menghadapi kemungkinan hujan yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Pada Pulau Bali dan Nusa Tenggara, BMKG meramalkan kondisi berawan di kota Kupang dan Mataram. Sementara Denpasar, ibu kota Bali, diperkirakan akan turun hujan ringan. Kondisi ini cukup umum terjadi mengingat musim peralihan yang sedang berlangsung di wilayah ini.

Di Kalimantan, kota Pontianak diperkirakan akan berawan tebal. Sedangkan Samarinda, Banjarmasin, dan Palangkaraya akan mengalami hujan ringan. Kota Tanjung Selor mendapat peringatan untuk potensi hujan petir, yang bisa membawa cuaca ekstrem dalam waktu singkat.

Wilayah Sulawesi juga tidak luput dari potensi cuaca buruk. Makassar diprediksi akan berawan tebal, Kendari berpotensi mengalami hujan ringan, sementara Palu, Gorontalo, dan Manado diperkirakan akan diguyur hujan sedang. Kota Mamuju bahkan mendapat peringatan untuk potensi hujan petir. Dengan variasi cuaca ini, masyarakat Sulawesi diminta untuk waspada dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan cuaca yang cukup cepat.

Terakhir, di wilayah Indonesia bagian timur, Manokwari diperkirakan berawan tebal. Kota-kota seperti Ambon, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke diprediksi mengalami hujan ringan, sementara Sorong dan Merauke berpotensi mengalami hujan sedang.

Fenomena Meteorologi yang Mempengaruhi Cuaca

BMKG menjelaskan bahwa beberapa fenomena meteorologi turut memengaruhi kondisi cuaca tersebut. Salah satunya adalah sirkulasi siklonik yang terpantau di Selat Makassar. Sirkulasi ini menyebabkan terbentuknya daerah konvergensi di wilayah tersebut, yang merupakan wilayah di mana aliran angin bertemu dan cenderung menyebabkan pembentukan awan hujan.

Selain itu, terdapat pula daerah konvergensi lain yang memanjang dari Samudra Hindia Barat Daya Banten, daerah Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, dan Papua bagian tengah hingga Papua Barat. Daerah konvergensi ini memperbesar potensi pertumbuhan awan hujan dan meningkatkan kemungkinan hujan dengan intensitas bervariasi.

Tidak hanya itu, BMKG juga mencatat adanya aktivitas gelombang atmosfer yang aktif di wilayah Indonesia. Gelombang Kelvin, misalnya, terpantau aktif di Kalimantan bagian selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi bagian tenggara. Gelombang Kelvin ini berperan dalam pembentukan pola cuaca basah, yang dapat menyebabkan hujan dan badai lokal.

Sementara itu, gelombang ekuatorial Rosby terpantau aktif di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan sebagian kecil Kalimantan bagian barat. Gelombang ini juga berkontribusi pada pembentukan awan hujan dan pola cuaca yang tidak stabil.

Imbauan untuk Masyarakat Pesisir dan Daerah Rawan Banjir Rob

BMKG memberikan peringatan khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir untuk mewaspadai ketinggian gelombang laut yang berpotensi mencapai 2,5 hingga 4 meter. Gelombang tinggi ini diperkirakan akan terjadi di Samudra Hindia bagian selatan, serta sepanjang pantai dari Banten hingga Jawa Tengah. Kondisi ini berisiko mengganggu aktivitas pelayaran dan keselamatan warga pesisir.

Selain itu, BMKG juga mengingatkan adanya potensi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir. Daerah-daerah yang berpotensi mengalami banjir rob antara lain Sumatra Barat, utara Tangerang, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Banjir rob sendiri terjadi karena pasang laut yang tinggi dan dapat menyebabkan air laut masuk ke daratan, mengganggu aktivitas masyarakat serta merusak fasilitas umum.

Dengan peringatan ini, masyarakat di wilayah-wilayah tersebut diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah antisipasi, termasuk menjaga kebersihan saluran air dan menyiapkan perlengkapan darurat bila diperlukan.

Pentingnya Memantau Informasi Cuaca Secara Berkala

Prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG memberikan gambaran umum terkait kondisi cuaca di wilayah masing-masing. Namun, karena kondisi atmosfer yang sangat dinamis, prakiraan ini dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, BMKG menekankan pentingnya masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca secara berkala.

BMKG menyediakan layanan informasi cuaca terkini dengan pembaruan setiap tiga jam yang dapat diakses melalui website resmi BMKG maupun media sosial resmi mereka, khususnya Instagram info BMKG. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh data cuaca yang lebih rinci dan tepat waktu sehingga dapat menyesuaikan aktivitas harian dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Cuaca buruk dengan potensi hujan ringan hingga petir diperkirakan akan melanda sejumlah kota besar di Indonesia pada Senin, 7 Juli 2025. Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa fenomena meteorologi seperti sirkulasi siklonik, daerah konvergensi, dan aktivitas gelombang atmosfer. Selain itu, peringatan gelombang tinggi dan potensi banjir rob di wilayah pesisir menambah tantangan cuaca yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.

Dengan adanya informasi ini, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dan siap menghadapi perubahan cuaca yang bisa berdampak pada aktivitas sehari-hari maupun keselamatan. Selalu update informasi dari BMKG adalah langkah penting untuk mengurangi risiko akibat cuaca buruk yang mungkin terjadi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index