JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya soal fisik dan infrastruktur, tetapi juga menuntut perhatian serius terhadap aspek keamanan yang menjadi fondasi utama keberlangsungan sebuah kota modern. Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam), Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bekerja sama secara intensif untuk memastikan sistem keamanan di IKN berjalan efektif dan terintegrasi. Sinergi antar lembaga ini diwujudkan dalam rapat koordinasi yang membahas isu-isu keamanan sekaligus pembangunan infrastruktur pendukung yang krusial bagi IKN.
Seiring pembangunan yang terus berlanjut, berbagai tantangan muncul di kawasan IKN. Ancaman seperti sengketa lahan, prostitusi terselubung, pencurian, hingga peredaran narkoba menjadi perhatian utama dalam rapat tersebut. Brigjen Pol. Irwansyah, Asdep Kejahatan Konvensional dan Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara menekankan pentingnya koordinasi antar kementerian dan lembaga untuk menghadapi berbagai potensi gangguan yang dapat mengancam stabilitas keamanan di IKN.
Pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2024 yang memuat Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025 sebagai landasan komitmen pembangunan berkelanjutan IKN. Dengan dukungan kebijakan ini, diharapkan investor, baik domestik maupun internasional, semakin percaya dan terdorong untuk berinvestasi. Kepercayaan investor merupakan kunci akselerasi transformasi IKN menjadi ibu kota berdaya saing global.
Salah satu inovasi utama dalam menjaga keamanan IKN adalah pengembangan Nusantara Command Center (NCC). Sistem kendali terpadu ini menjadi pusat pengawasan berbasis teknologi canggih yang mengintegrasikan kamera CCTV, sensor, drone, serta teknologi big data dan kecerdasan buatan. Dengan NCC, pengawasan keamanan dapat dilakukan secara real time, penanganan keadaan darurat dapat lebih responsif, dan kebijakan keamanan bisa dibuat berdasarkan data valid.
Prof. Ali Berawi, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, menjelaskan bahwa NCC sudah melewati tahap ujicoba pada perayaan HUT Ke-79 Republik Indonesia. Rencana ke depan, NCC akan dipindahkan ke Gedung Utama Kantor OIKN untuk mendukung efisiensi kerja mulai Juli. Dengan peran ini, NCC menjadi komponen utama dalam mewujudkan konsep smart city di IKN, sebuah kota masa depan yang mengedepankan teknologi dan keberlanjutan.
Polri juga menunjukkan kesiapan maksimal dalam mendukung kelancaran pemindahan IKN. Sebanyak 1.667 personel sudah dialokasikan, dengan 700 bertugas di Kantor Pusat Polri dan sisanya di unit pendukung seperti Polresta, Polsek, serta Command Center. Polri juga tengah menyiapkan fasilitas kantor dan hunian bagi anggotanya yang akan ditempatkan di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP), memastikan keamanan wilayah inti ibu kota dapat terjaga optimal.
Selain upaya dalam negeri, kerja sama internasional turut memperkuat pembangunan IKN, khususnya dalam pengembangan teknologi dan sistem keamanan digital. Pemerintah Indonesia menerima hibah sebesar USD 7,6 juta dari konsorsium perusahaan teknologi asal Amerika Serikat. Tidak hanya itu, pemerintah Korea Selatan juga memberikan hibah senilai KRW 9,9 miliar untuk mendukung pengembangan Smart City Cooperation Center dan Nusantara Technology and Knowledge (T&K) Hub. Bantuan ini memperkuat kemampuan digital dan teknologi di IKN sehingga semakin siap menghadapi berbagai tantangan modern.
Rangkaian upaya strategis tersebut mengokohkan keyakinan pemerintah bahwa IKN akan menjadi kota cerdas yang tidak hanya modern dan berkelanjutan, tetapi juga aman dan inklusif. Visi “A Global City for All” menjadi landasan dalam membangun sebuah ibu kota yang mampu memberikan ruang dan manfaat bagi seluruh masyarakat, investor, serta pemangku kepentingan lainnya.
Kemenko Polkam berkomitmen terus menjalankan sinergi bersama Polri, OIKN, dan kementerian serta lembaga terkait lain untuk menjaga desain dan implementasi sistem keamanan IKN. Upaya ini termasuk menyediakan early warning system yang mampu mendeteksi dan merespons ancaman keamanan lebih dini. Penguatan operasional Satgas Mahakam Nusantara II juga menjadi langkah penting untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah pembangunan IKN secara keseluruhan.
Dengan fondasi keamanan yang kokoh dan dukungan infrastruktur teknologi mutakhir, IKN diprediksi akan mampu menjadi contoh kota masa depan yang tak hanya menarik investasi dan memacu pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya. Proses pembangunan dan pengamanan IKN menjadi gambaran bagaimana kolaborasi efektif antar lembaga dapat menghasilkan solusi terpadu demi kemajuan nasional.
Pembangunan IKN bukan sekadar proyek fisik, melainkan transformasi besar yang melibatkan teknologi, keamanan, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, koordinasi antar Kemenko Polkam, Polri, OIKN, serta dukungan pemerintah dan mitra internasional menjadi pilar penting dalam memastikan semua aspek ini terintegrasi dengan baik. Rapat koordinasi seperti yang dipimpin Brigjen Irwansyah menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi demi terwujudnya IKN yang aman, modern, dan berkelanjutan.