JAKARTA - Mulai Senin, 15 September 2025, seluruh badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia menurunkan harga produk BBM non-subsidi. Penyesuaian ini dilakukan oleh Pertamina, Shell Indonesia, BP-AKR, hingga Vivo Energy Indonesia sebagai langkah menjaga daya beli masyarakat dan menyesuaikan kondisi pasar.
Penurunan harga berlaku secara nasional, sehingga konsumen di berbagai wilayah, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, dapat menikmati harga BBM yang lebih terjangkau dibandingkan bulan sebelumnya. Langkah ini sekaligus memberikan kepastian harga menjelang akhir kuartal III 2025.
Harga BBM Pertamina di DKI Jakarta
Untuk wilayah DKI Jakarta, Pertamina menurunkan harga BBM jenis bensin. Pertamax Turbo (RON 98) kini dibanderol Rp 13.100 per liter, turun dari sebelumnya Rp 13.200 per liter. Sementara itu, Pertamax (RON 95) tetap sebesar Rp 12.200 per liter, sama seperti bulan Agustus 2025, dan Pertamax Green (RON 95) tetap Rp 13.000 per liter.
BBM jenis solar juga mengalami penyesuaian harga. Dexlite (CN 51) turun menjadi Rp 13.600 per liter dari sebelumnya Rp 13.850 per liter. Begitu pula Pertamina Dex (CN 53), yang kini menjadi Rp 13.850 per liter, lebih rendah dibandingkan bulan Agustus 2025 sebesar Rp 14.150 per liter.
Penyesuaian Harga BBM di SPBU Swasta
Para badan usaha swasta seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo Energy Indonesia juga menyesuaikan harga BBM. Contohnya, Shell V-Power Diesel di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat turun menjadi Rp 14.130 per liter, dari harga sebelumnya Rp 14.380 per liter. Sayangnya, beberapa SPBU Shell mengalami kekosongan BBM jenis lain, begitu pula dengan SPBU BP-AKR.
Vivo Energy Indonesia menurunkan harga Diesel Primus Plus menjadi Rp 14.140 per liter dari sebelumnya Rp 14.380 per liter. Namun, untuk BBM jenis bensin, Vivo mengalami kenaikan harga: Revvo 90 menjadi Rp 12.530 per liter dari Rp 12.490, Revvo 92 naik menjadi Rp 12.610 dari Rp 12.580, dan Revvo 95 menjadi Rp 13.140 per liter dari Rp 13.050 per liter.
Daftar Harga BBM Terbaru per Senin, 15 September 2025
BBM Pertamina – DKI Jakarta:
Pertamax: Rp 12.200 per liter
Pertamax Turbo: Rp 13.100 per liter
Pertamax Green: Rp 13.000 per liter
Pertamina Dex: Rp 13.850 per liter
Dexlite: Rp 13.600 per liter
BBM Shell:
Shell Super: Rp 12.580 per liter
Shell V-Power: Rp 13.140 per liter
Shell V-Power Diesel: Rp 14.130 per liter
Shell V-Power Nitro+: Rp 13.300 per liter
BBM BP-AKR:
BP Ultimate: Rp 13.120 per liter
BP 92: Rp 12.610 per liter
BP Ultimate Diesel: Rp 14.140 per liter
BBM Vivo Energy:
Revvo 90: Rp 12.530 per liter
Revvo 92: Rp 12.610 per liter
Revvo 95: Rp 13.140 per liter
Diesel Primus Plus: Rp 14.140 per liter
Dampak Penurunan Harga BBM
Penurunan harga BBM non-subsidi di seluruh SPBU diharapkan dapat meringankan pengeluaran masyarakat, terutama pengguna kendaraan pribadi yang bergantung pada BBM jenis premium dan pertamax. Selain itu, penyesuaian harga juga memberikan sinyal stabilisasi harga pasar, sekaligus menjaga daya beli menjelang akhir kuartal III 2025.
Penyesuaian harga BBM ini tidak hanya berlaku untuk wilayah perkotaan, tetapi juga mencakup daerah penyangga dan provinsi lain, sehingga masyarakat di berbagai wilayah dapat merasakan manfaat penurunan harga secara merata.
Kepastian Harga dan Ketersediaan BBM
Meskipun harga turun, konsumen tetap disarankan memantau ketersediaan BBM di SPBU, karena beberapa lokasi Shell dan BP-AKR sempat mengalami kekosongan untuk beberapa jenis BBM. Vivo Energy juga mencatat adanya perubahan harga berbeda antara jenis solar dan bensin.
Dengan informasi terbaru harga BBM ini, masyarakat dapat merencanakan penggunaan BBM lebih efisien, termasuk untuk transportasi harian, logistik, maupun kebutuhan usaha. Penyesuaian harga juga diharapkan memberikan efek positif bagi inflasi dan stabilitas ekonomi lokal.
Peran Badan Usaha dan Pemerintah
Seluruh badan usaha BBM bersinergi dengan pemerintah untuk memastikan harga tetap transparan dan konsumen mendapat informasi terkini. Penurunan ini merupakan upaya menjaga keseimbangan antara permintaan dan pasokan BBM, sekaligus mendukung daya beli masyarakat.
Langkah ini menunjukkan keseriusan badan usaha dalam menyesuaikan harga sesuai kondisi pasar dan kebutuhan konsumen. Dengan koordinasi yang baik, penurunan harga BBM di seluruh SPBU diharapkan berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Harga BBM non-subsidi turun di seluruh SPBU Indonesia mulai Senin, 15 September 2025. Penyesuaian berlaku untuk berbagai jenis BBM Pertamina, Shell, BP-AKR, dan Vivo Energy, baik bensin maupun solar. Penurunan harga ini diharapkan meringankan pengeluaran masyarakat, menjaga daya beli, dan menstabilkan pasar. Konsumen tetap disarankan memantau ketersediaan BBM di SPBU masing-masing untuk mendapatkan pelayanan terbaik.