JAKARTA - Nama Bilal Hasan semakin sering diperbincangkan di kalangan penggemar olahraga tarung bebas. Petarung muda berdarah Indonesia-Amerika itu kini tengah menapaki jalan menuju panggung paling prestisius, Ultimate Fighting Championship (UFC).
Dengan segudang prestasi yang telah ia ukir di ajang Cage Fury Fighting Championship (CFFC), Bilal dianggap sebagai salah satu calon bintang masa depan kelas Flyweight.
Awal perjalanan dan latar belakang keluarga
Bilal Hasan lahir di Oahu, Hawaii, Amerika Serikat pada 16 Juli 2001. Meski besar di tanah rantau, darah Indonesia tetap mengalir kental dalam dirinya. Kedua orang tuanya berasal dari Jakarta, dan hal itu membuat Bilal selalu merasa dekat dengan tanah leluhur meski jarak memisahkan.
Ketertarikannya pada dunia bela diri sudah muncul sejak usia dini. Di usia empat tahun, ia mulai menekuni Taekwondo. Tidak butuh waktu lama bagi Bilal untuk menunjukkan bakatnya. Prestasi penting yang pernah diraihnya adalah juara di ajang Pan-American Taekwondo Junior Championships 2017.
Keberhasilan itu menjadi pondasi untuk melangkah lebih jauh. Seiring waktu, Bilal beralih ke Mixed Martial Arts (MMA). Peralihan ini tentu tidak mudah, tetapi semangatnya untuk terus berkembang membuat ia mampu beradaptasi dengan cepat. Dedikasi dan tekad besar itulah yang akhirnya membawanya menembus panggung profesional.
Karier cemerlang bersama CFFC
Perjalanan Bilal Hasan di MMA mencapai puncak ketika ia tampil bersama Cage Fury Fighting Championship (CFFC), salah satu promotor MMA terbesar di Amerika Serikat. Dalam waktu relatif singkat, ia mencatatkan rekor gemilang: tujuh kemenangan tanpa sekalipun merasakan kekalahan di kelas Flyweight.
Beberapa momen penting yang memperkokoh namanya adalah:
September 2024 – Merebut sabuk juara Flyweight CFFC usai mengalahkan Jose Leon dengan teknik rear-naked choke pada ronde kedua.
Februari 2025 – Berhasil mempertahankan gelar dengan kemenangan KO atas Brian Hauser dalam ajang CFFC 139.
Juni 2025 – Mencatat kemenangan TKO melawan Jason Eastman di CFFC 143, yang sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkannya.
Dengan catatan tersebut, banyak pengamat MMA menilai Bilal sebagai salah satu petarung muda paling menjanjikan. Rekornya bukan hanya sekadar angka, melainkan bukti konsistensi dan mental juara yang ia miliki.
Gaya bertarung agresif dan variatif
Bilal Hasan dikenal memiliki gaya bertarung agresif sekaligus fleksibel. Ia memadukan kecepatan striking dengan pukulan keras, ditambah kemampuan submission yang efektif ketika pertarungan berpindah ke ground game.
Kombinasi gaya inilah yang membuat Bilal menjadi lawan sulit ditebak. Di atas kanvas, ia mampu tampil percaya diri, baik saat menghadapi duel berdiri maupun ketika harus bertarung di bawah. Karakter agresifnya selalu mengundang decak kagum penonton, sekaligus menjadikannya sosok menarik bagi promotor dan media.
Identitas Indonesia yang selalu ditunjukkan
Meski tumbuh besar di Amerika Serikat, Bilal Hasan tidak pernah melupakan darah Indonesia yang melekat pada dirinya. Dalam beberapa kesempatan, ia kerap mengibarkan bendera Merah Putih setiap kali meraih kemenangan.
Momen yang tak terlupakan terjadi ketika ia melontarkan kalimat berbahasa Sunda “Aing still kasep”. Aksinya tersebut viral di media sosial dan membuat banyak orang Indonesia merasa bangga sekaligus terhibur.
Dukungan dari Tanah Air pun semakin besar, karena publik melihat ada sosok petarung muda yang bisa menjadi representasi Indonesia di kancah dunia.
Ambisi besar menembus UFC
Setelah sukses di CFFC, Bilal Hasan menegaskan ambisinya untuk melangkah ke Ultimate Fighting Championship (UFC). Usianya yang baru 24 tahun, ditambah dengan rekor tak terkalahkan, membuat banyak pihak yakin bahwa peluang itu sangat terbuka.
Bagi Bilal, masuk UFC bukan hanya sekadar pencapaian pribadi. Lebih dari itu, ia ingin membawa nama Indonesia ke panggung tertinggi MMA.
Ambisi tersebut mendapat sorotan positif karena sebelumnya Jeka Saragih sudah lebih dulu menorehkan sejarah sebagai petarung Indonesia pertama di UFC. Kini, publik menanti apakah Bilal akan menjadi penerus bahkan mampu melampaui pencapaian tersebut.
Dengan bekal disiplin bela diri sejak kecil, pengalaman melawan lawan tangguh, serta dukungan besar dari komunitas penggemar, Bilal diyakini siap bersaing dengan petarung-petarung terbaik dunia.
Kisah Bilal Hasan adalah gambaran nyata tentang kerja keras, ketekunan, dan kebanggaan terhadap identitas diri. Dari bocah yang belajar Taekwondo, ia berkembang menjadi juara Flyweight CFFC, dan kini sedang berada di ambang pintu menuju UFC.
Jika impian itu terwujud, Bilal bukan hanya menambah daftar panjang prestasi pribadi, melainkan juga mengharumkan nama Indonesia di panggung tarung bebas internasional.
Dunia MMA kini menunggu langkah berikutnya: kapan Bilal Hasan akan resmi tampil di oktagon UFC. Dengan talenta luar biasa, mental juara, serta dukungan yang terus mengalir, harapan untuk melihat bendera Merah Putih berkibar di ajang UFC kian nyata.