IKN

IKN Terapkan AI dan Infrastruktur Canggih untuk Masa Depan

IKN Terapkan AI dan Infrastruktur Canggih untuk Masa Depan
IKN Terapkan AI dan Infrastruktur Canggih untuk Masa Depan

JAKARTA - Visi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan hanya membangun kota baru secara fisik. 

IKN bertujuan mewujudkan smart forest city yang mengintegrasikan teknologi canggih dengan prinsip berkelanjutan.

Di era revolusi digital, konsep kota cerdas menjadi sangat krusial untuk meningkatkan daya saing global sekaligus memastikan efisiensi energi dan keamanan digital. Untuk itu, Otorita IKN menegaskan komitmen dalam mewujudkan kota yang tidak hanya indah secara fisik, tapi juga cerdas secara sistem dan aman secara digital.

Implementasi Bangunan Gedung Cerdas (BGC) di IKN

Otorita IKN menyelenggarakan sosialisasi terkait Bangunan Gedung Cerdas (BGC) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara. Acara ini dihadiri puluhan peserta dari berbagai pihak seperti Otorita IKN, konsultan, dan kontraktor. 

Kegiatan ini menyoroti tiga pilar utama pembangunan kota cerdas yang menjadi fokus utama pembangunan IKN, yaitu infrastruktur fisik yang canggih, integrasi teknologi Artificial Intelligence (AI), serta pertahanan siber yang kokoh.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Agung Indrajit, menegaskan bahwa penerapan BGC merupakan jantung dari daya saing global IKN. 

Ia menjelaskan, “Pembangunan Nusantara diarahkan untuk memiliki daya saing global melalui penerapan elemen bangunan gedung cerdas.” Penerapan BGC di IKN didasari oleh landasan hukum yang kuat, seperti Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang Rencana Induk IKN dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2023.

Sistem BGC ini bukan sekadar fitur tambahan, melainkan fondasi integral untuk mencapai efisiensi energi hingga 60 persen dari total kebutuhan kawasan. 

Selain itu, BGC juga bertujuan untuk melindungi seluruh sistem digital dari ancaman siber dan mengintegrasikan berbagai teknologi dalam pengelolaan kota, mulai dari limbah hingga transportasi.

Pilar Infrastruktur Fisik: Multi-Utility Tunnel dan Efisiensi Energi

Selain inovasi teknologi, pembangunan fisik menjadi pilar penting dalam membangun kota cerdas. Fajar Santoso Hutahaean dari Kementerian Pekerjaan Umum menambahkan bahwa BGC di IKN akan menjadi showcase nasional dalam penerapan efisiensi energi.

 “Target efisiensi hingga 60 persen menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan ini,” jelasnya.

Fajar juga menyoroti penerapan Multi-Utility Tunnel (MUT), sebuah terowongan bawah tanah yang berfungsi menampung semua jaringan utilitas seperti listrik, air, dan telekomunikasi. 

Dengan sistem MUT, kabel dan pipa yang semrawut dapat dihilangkan, sehingga memudahkan pemeliharaan dan meningkatkan estetika kota. Penerapan MUT menjadi langkah strategis dalam menciptakan tata ruang kota yang tertata rapi dan efisien.

Lebih lanjut, Fajar mengingatkan pentingnya kepatuhan penyedia jasa terhadap dokumen sertifikasi dan penilaian untuk menjamin standar kualitas BGC terpenuhi secara konsisten.

Integrasi Artificial Intelligence (AI) dalam Tata Kelola Kota

Teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu kunci utama dalam transformasi digital IKN. Otorita IKN secara ambisius mengintegrasikan AI dalam berbagai aspek perencanaan dan operasional kota. 

Menurut Agung Indrajit, fitur AI sudah mulai diterapkan, salah satunya dalam sistem deteksi wajah masyarakat yang berada di Kawasan KIPP Nusantara.

Penggunaan AI diarahkan untuk optimalisasi tata kelola kota atau smart governance, memungkinkan analisis pola pergerakan penduduk secara real-time dan pengambilan keputusan berbasis data yang akurat. 

Dengan teknologi ini, IKN menjadi kota yang responsif terhadap kebutuhan warganya dan mampu mengantisipasi berbagai tantangan secara lebih efektif.

AI juga berperan dalam pengelolaan berbagai layanan kota seperti pengelolaan limbah, transportasi, dan infrastruktur energi. Pendekatan ini memastikan bahwa kota tidak hanya cerdas dalam konsep, tetapi juga dalam praktik operasional sehari-hari.

Prioritas Keamanan Siber dalam Kota Digital

Semakin canggih teknologi yang digunakan, semakin rentan pula kota terhadap ancaman siber. Oleh karena itu, keamanan digital menjadi pilar utama dalam pembangunan IKN. 

Yessi Arnaz Ferari dari Kementerian Komunikasi dan Digital bersama Firdaus Kifli dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menekankan pentingnya sistem pertahanan siber yang kuat.

Mereka menyebutkan bahwa seluruh sistem BGC dan jaringan digital di IKN harus memiliki pertahanan siber tingkat tinggi sesuai dengan Perpres No. 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional. 

Langkah ini dilakukan untuk melindungi data, layanan publik, dan infrastruktur penting kota dari ancaman siber yang semakin kompleks dan meluas secara global.

Keamanan siber yang kokoh menjadi jaminan bahwa transformasi digital IKN berjalan lancar tanpa mengorbankan aspek perlindungan data dan keselamatan warga kota.

Menjadi Kota Masa Depan yang Berdaya Saing dan Aman

IKN tengah memasuki babak penting dalam mewujudkan visi smart forest city melalui penerapan Bangunan Gedung Cerdas (BGC) dan teknologi Artificial Intelligence (AI). 

Dengan tiga pilar utama yakni infrastruktur fisik canggih, integrasi AI dalam tata kelola kota, dan pertahanan siber yang kokoh, pembangunan IKN tidak hanya fokus pada fisik kota tetapi juga revolusi digital dan keamanan data.

Langkah ini menjadikan IKN sebagai contoh kota masa depan yang tidak hanya indah dan hijau, tetapi juga efisien energi, aman dari ancaman digital, serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat. 

Dengan fondasi kuat ini, IKN siap bersaing secara global dan menjadi pusat inovasi berkelanjutan yang inspiratif bagi pembangunan kota-kota lain di Indonesia dan dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index