JAKARTA - PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025.
Hal ini menunjukkan kekuatan perusahaan dalam industri kelapa sawit nasional. Lonjakan kinerja ini terlihat dari kenaikan penjualan dan laba bersih yang melampaui ekspektasi analis, didorong oleh permintaan produk yang kuat serta efisiensi operasional yang terus ditingkatkan.
Berdasarkan laporan keuangan per kuartal III 2025 yang dipublikasikan pada Kamis, 23 Oktober 2025, NSSS membukukan penjualan sebesar Rp 1,49 triliun. Angka ini naik 56,21 persen dibandingkan Rp 954,80 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan penjualan terutama berasal dari dua segmen utama, yakni crude palm oil (CPO) sebesar Rp 1,26 triliun dan palm kernel (PK) sebesar Rp 224,37 miliar.
Sebagian besar penjualan perseroan diserap oleh PT Sinar Mas Agro Resources dan Technology Tbk (SMAR), yang membeli Rp 803,91 miliar atau 54 persen dari total penjualan NSSS.
Hal ini menunjukkan hubungan strategis yang kuat antara NSSS dan SMAR, sekaligus menjamin stabilitas pemasaran produk di pasar domestik maupun ekspor.
Laba Bruto dan Laba Bersih Melonjak
Seiring dengan meningkatnya penjualan, beban pokok penjualan NSSS juga naik menjadi Rp 681,48 miliar dari Rp 647,17 miliar pada kuartal III 2024.
Meski demikian, laba bruto perseroan meroket menjadi Rp 810,03 miliar per akhir September 2025, naik 163,30 persen secara tahunan dibandingkan Rp 307,63 miliar sebelumnya.
Lonjakan ini mencerminkan efisiensi biaya produksi yang lebih baik dan optimalisasi proses pengolahan CPO dan PK, sehingga profitabilitas operasional meningkat.
Laba bersih NSSS juga mencetak rekor, mencapai Rp 554,12 miliar per kuartal III 2025, naik 309,28 persen dibanding Rp 135,38 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Dengan pencapaian ini, laba per saham dasar NSSS meningkat tajam dari Rp 5,69 menjadi Rp 23,28 per sembilan bulan pertama 2025. Peningkatan laba menegaskan keberhasilan strategi manajemen dalam memperkuat margin keuntungan sekaligus meningkatkan daya saing di pasar kelapa sawit global.
Struktur Aset dan Kesehatan Keuangan
Per 30 September 2025, total aset NSSS tercatat sebesar Rp 4,12 triliun, naik dari Rp 3,72 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan aset ini didukung oleh peningkatan kas dan setara kas perseroan, yang tercatat Rp 678,28 miliar di kuartal III 2025, naik signifikan dibanding Rp 317,01 miliar pada kuartal III 2024.
Sementara itu, total liabilitas perseroan menurun menjadi Rp 2,2 triliun dari Rp 2,36 triliun per akhir Desember 2024, mencerminkan pengelolaan utang yang lebih hati-hati.
Strategi ini memperkuat neraca keuangan dan memberikan fleksibilitas bagi perseroan untuk menghadapi fluktuasi harga CPO dan PK. Total ekuitas tercatat Rp 1,91 triliun di kuartal III 2025, naik dari Rp 1,36 triliun pada akhir 2024.
Faktor-Faktor Pendorong Pertumbuhan
Manajemen NSSS menyebutkan beberapa faktor utama yang mendorong pertumbuhan kinerja. Pertama, permintaan CPO dan PK yang stabil di pasar domestik dan ekspor, seiring tren harga minyak sawit dunia yang positif. Kedua, efisiensi operasional di pabrik pengolahan dan distribusi berhasil menekan biaya sehingga profitabilitas meningkat.
Ketiga, strategi penjualan yang menitikberatkan pada hubungan jangka panjang dengan pembeli utama, termasuk SMAR, memastikan kelancaran aliran produk dan stabilitas cash flow perseroan.
Selain itu, NSSS juga fokus pada praktik keberlanjutan dan sertifikasi produksi ramah lingkungan. Langkah ini tidak hanya memperkuat reputasi perusahaan di mata pemangku kepentingan, tetapi juga membuka peluang ekspor ke pasar internasional yang semakin selektif terhadap standar keberlanjutan.
Strategi Jangka Pendek dan Panjang
Manajemen menekankan bahwa pencapaian kinerja ini merupakan hasil kombinasi strategi jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek, fokus pada efisiensi biaya dan pengelolaan stok memastikan laba bersih tetap terjaga.
Sedangkan jangka panjang, investasi pada pengembangan kapasitas produksi, teknologi pengolahan, dan sertifikasi ramah lingkungan akan memperkuat posisi NSSS sebagai pemain utama industri kelapa sawit di Indonesia dan global.
Capaian sembilan bulan pertama 2025 menjadi indikasi positif bagi prospek pertumbuhan perseroan hingga akhir tahun. Dengan likuiditas yang kuat, struktur modal sehat, dan pangsa pasar stabil, NSSS diyakini mampu mempertahankan tren pertumbuhan laba dan penjualan, sekaligus menghadapi tantangan pasar yang dinamis.
Fokus dan Prospek Ke Depan
Ke depan, NSSS akan terus menitikberatkan strategi pada peningkatan efisiensi, diversifikasi produk, dan perluasan jaringan distribusi.
Perseroan berencana memperkuat hubungan dengan pembeli strategis, menjajaki peluang ekspor baru, dan mengadopsi praktik operasional yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini selaras dengan tren global yang mengutamakan keberlanjutan dan efisiensi produksi.
Selain itu, manajemen menegaskan komitmen untuk menjaga kualitas produk, meningkatkan inovasi, dan memperluas penetrasi pasar, baik domestik maupun internasional. Strategi ini diyakini akan memastikan pertumbuhan laba yang berkelanjutan dan posisi perseroan sebagai pemimpin industri kelapa sawit tetap kokoh.
Pertumbuhan NSSS sepanjang sembilan bulan pertama 2025 menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya mampu bertahan di tengah fluktuasi harga komoditas, tetapi juga mampu mencatatkan kenaikan penjualan dan laba bersih yang signifikan.
Dengan strategi efisiensi, inovasi produk, dan fokus pada keberlanjutan, NSSS memperkuat posisinya sebagai pemain utama industri kelapa sawit nasional sekaligus meningkatkan nilai pemegang saham.
Kinerja yang solid ini sekaligus menjadi indikator positif bagi prospek industri sawit nasional, yang terus menghadapi dinamika global namun tetap memberikan peluang pertumbuhan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki manajemen strategis dan efisiensi operasional tinggi.